
ULANGAN SEMESTR GENAP T.P. 2014/2015
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas : XI IPS
Waktu : 120 Menit
Pilihlah jawaban yang
paling tepat!
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1-4.
Kami
biasa memanggilnya Mbah Min. Dia tinggal di sebelah rumahku berbatasan dengan
sungai kecil. Dia tinggal sendirian di rumah berdinding bilik dan beratapkan
rumbia. Sampai sekarang saya sendiri tidak tahu asal usul keluarganya. Saya
tidak berani menanyakan karena khawatir akan menyinggung hatinya.
Tapi
Bagi keluarga saya, Mbah Min sudah dianggap seperti keluarga sendiri karena mau
membantu menjaga pemakaman keluarga besarku tanpa mengharapkan bayaran sedikit
pun. Pekerjaan rutinnya membersihkan rumput di areal pemakaman pada pai hari,
dan rumput-rumput itu dikumpulkan untuk dijual. Ke peternak sapi di kampungku.
Bagi
saya sendiri ada keasyikan tersendiri bila bermain ke rumahnya dan tidak peduli
dengan omongan tetangganya yang menganggap Mbah Min itu, orang tidak waras
karena terkadang berbicara sendiri dengan pohon.
1. Kutipan tersebut termasuk
jenis cerpen ….
A. Anaka B. Remaja C. Dewasa D. Keluarga E. Orang tua
2. Isi kutipan cerpen
tersebut adalah ….
A. Seseorang yang membantu
orang tua bekerja.
B. Seseorang anak berteman
dengan penjaga makam.
C. Seseorang memanjakan
anaknya.
D. Seseorang bekerja keras
untuk keluarga
E. Seseorang memiliki
kekuasaan untuk melakukan tindakan.
3. Amanat sesuai isi kutipan
cerpen tersebut ….
A. Hargai perjuangan kedua
orang tua. D. Berkawan tanpa membedakan status sosial.
B. Keberhasilan diraih dengan
usaha keras. E. Peduli terhadap penderiataan orang lain.
C. Hadapi persoalan dengan
pantang menyerah.
4. Nilai kehidupan yang
terdapat dalam kutipan cerpen ….
A. Sosial dan ekonomi C.
Agama dan ekonomi E. Sosial dan agama
B. Budaya dan social D.
Moral dan agama
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 5 dan 6.
Terik.
Hari ini begitu panas, sampai-sampai cahaya matahari membuat kulitku hamper
tebakar. Jemuran pun sekejap kering. Bau asap-asap polusi menyergap masuk ke
paru-paru membuat kotor udara. Ditambah suara bising kendaraan yang lalu lalan
di hadapanku, membuat suasana bertambah pengap dan panas. Aku hanya bisa
melihat orang-orang itu di dalam mobil dengan AC yang membuat mereka sejuk.
Berbeda dengan diriku. Anak laki-laki dengan baju kumal berdiri di tepi jalan
sambil membawa paying di genggaman. Aku hanya bisa menunggu hujan turun dan
seseorang datang untuk menggunakan jasaku.
5. Peristiwa fungsional dalam
kutipan cerpen tersebut ….
A. Tokoh aku berdiri di tepi
jalan sambil memegang payung.
B. Sinar matahari membuat
kulit tokoh aku terbakar.
C. Tidak ada seseorang yang
menyewa payung.
D. Hujan turun deras di
sepanjang jalan.
E. Kendaraan lalu lalang di
jalan raya.
6. Latar yang terdapat dalam
kutipan cerpen ….
A. Pagi hari, di rumah, sepi D. Malam hari, di gedung tua, sepi
B. Siang hari, di jalan raya,
ramai E. Malam hari, di rumah, sepi.
C. Sore hari, di terminal,
ricuh
Kutipan berikut untuk soal nomor 7-10.
Kutipan 1
Danang diam saja mendengar ucapan mama. Seperti biasa,
lagi-lagi Danang tidak menghabiskan makanan di piring.
“Nak,
makanannya tolong dihabiskan,” Pinta mama Danang.
Entah
sudah berapa ratus kali mama mengucapkan katap-kata itu.
“Malas,
Ma.”
“Di
luar sana, banyak orang membutuhkan makan. Mereka kesulitan mencari sepiring
nasi. Malah kadang berhari-hari tidak makan. Kamu tahu kan anak-anak yang
ngamen di perempatan lampu merah? Panas terik, hujan, tetapi belum tentu dapat
uang yang cukup untuk makan. Sementara kita membuang-buang makanan begitu saja?
Mari habiskan makanmu! Kita harus bersyukur kepada Allah, Nang.”
Danang
hanya diam. Seusai menasihati Danang, mama menginggalkannya sendirian.
Diam-diam Danang membuang sisa makan di depan rumah. Baru saja Danang akan
menutup pintu, seorang nenek dan anak kecil perempuan berpakaian lusuh
menghampiri tempat sampah di depan rumah Danang. Nenek itu mengambil dan
memakan sisa nasi Danang yang dibuangnya tadi. Anak kecil itu makan sisa nasi
dan ikan. Padahal, sisa nasi dan lauk itu telah berbaur dengan sampah. Danang
tetegun menyaksikan kejadian itu. Kasihan dan jijik melihatnya. Timbul rasa iba
dalam hatinya.
Kutipan 2
Setiap subuh dia rutin menjalankan sholat Subu di surau yang
berbeda tepat di pinggir sungai kecil. Terkadang dia dengan sukarela menjadi
imam. Dia selalu hadir menjelang azan, tidak peduli hujan. Selepas menjalankan
sholat Subuh, dia wajib menjalankan ritual utamanya yakni mengecek irigasi itu
dari sungai kecil. Dia nyemblung ke kali yang dalamnya sedada orang dewasa.
Kemudian, dia mengangkat papan penyekat air untuk dialirkan kea rah hilir yang
melewati gorong-gorong di bawah sungai kecil deras dari punggungan lembah.
Sesekali dia mengambil sampah-sampah yang tetahan dipintu air itu.
“Kalau
hujan sudah risiko untuk bekerja terus menerus. Aliran air harus dipindahkan ke
sungai. Pintu air ke sungai kecil menuju
ke hilir harus ditutup. Kalau tidak ditutup, Aden kan dah tahu pasti abdi
(saya) dimarahin lagi oleh warga,” kata mang Endon kepadaku.
Sekali
waktu, dia terlihat marah-marah. Aku pun baru pertama kali melihat Mang Endon
marah. Sejak mengenal sosok Mang Endon, tentu aku sangat kaget dengan perubahan
sikapnya yang biasa ramah menjadi murang maring itu.
“Mang,
kenapa? Ada apa?” tanyaku.
Setelah
aku selidiki, kekesalan dirinya karena ada warga yang membuang sampah
seenaknya. Sampah tersebut menyumbat pintu air. Ia terpaksa harus turun kembali
ke sungai untuk mengambil sampah itu.
7. Pernyataan berikut yang
tepat berdasarkan jenis dan tema kedua kutipan cerpen adalah ….
|
Kutipan 1
|
Kutipan 2
|
a.
b.
c.
d.
e.
|
Cerpen anak; menyambut liburan tiba
dengan gembira
Cerpen anak; menghargai anugerah
Tuhan
Cerpen keluarga; menghormati sesame
manusia
Cerpen keluarga; memanfaatkan alam
demi masa depan
Cerpen keluarga, menghormati
kehidupan pengemis
|
Cerpen keluarga; memanfaatkan alam
untuk mencukupi kebutuhan
Cerpen keluarga; menjaga kebersihan
lingkungan
Cerpen anak; memahami kehidupan
pengemis
Cerpen anak; menghargai anugerah
Tuhan
Cerpen anak; mematuhi perintah
orang tua
|
8. Peristiwa kaitan pada
kutipan 1 adalah ….
A. Danang kesal terhadap
ibunya
B. Danang mematuhi nasihat
ibunya
C. Danang membuang makanan di
tempat sampah
D. Danang terharu melihat
pengemis di depan rumahnya
E. Danangtidak tahu pengemis
itu berasal dari daerah mana.
9. Peristiwa fungsional yang
terdapat dalam kutipan 2 adalah ….
A. Mang Endon ssekali menjadi
imam di surau.
B. Akut bertemu Mang Endon di
pintu air.
C. Mang Endon harus
membersihkan samapah di sungai.
D. Aku kagum dengan keuletan
Mang Endon.
E. Mang Endon seorang pekerja
keras.
10. Perbedaan amanat dalam
kedua kutipan tersebut ….
|
Kutipan 1
|
Kutipan 2
|
a.
b.
c.
d.
e.
|
Jangan buang sampah sembarangan.
Bersihkan lingkungan sekitarmu.
Patuhi nasihat ibumu.
Syukuri nikmat dari Tuhan.
Cintai alam sekitar.
|
Manfaatkanalam di sekitarmu.
Hargai perkerjaan orang lain.
Buatlah orang lain bahagia.
Jaga lingkungan di sekitarmu.
Patuhi nasihat orang tua.
|
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 11-13.
Senandung angin mengusik celah kayu jendela, menerobos
masuk menusuk tulang rentah seorang perempuan yang terbaring di samping
anaknya. Rembulan malam tidak sedang menangis, seakan memandang dua orang itu
dengan penuh iba. Rengekan anak kecil di sisinya membuat perempuan itu terjaga.
Dipaksanya membuka kedua mata yang baru saja dapat terpejam. Rasa lelah tidak
lagi membuatnya terlelap. Tangisan anak perempuan yang masih berusia 1 tahun
itu, menuntutnya untuk terjaga. Diangkatnya tubuh mungil anak itu, diciumi
kedua pipinya. Namun, tetap saja anak itu menangis dan semakin menjadi-jadi.
Terlihat ia sedang menahan sakit di kepalanya yang mungil.
11. Kutipan tersebut termasuk
jenis cerpen ….
A. Keluarga B. Orang tua C. Dewasa D. Remaja E. Anak
12. Tokoh perempuan dalam
kutipan cerpen tersebut memiliki sifat ….
A. Pekerja keras C. Pantang menyerah E. Rendah hati
B. Sayang kepada anak D.
Masa bodoh
13. Latar suasana kutipan cerpen
tersebut adalah ….
A. Sepi B.
Iba C. Cemas D. Takut E. Senang
14. Baca dengan saksama
kutipan cerpen berikut!
Ketika aku sampai ke sebuah pertigaan
jalan itu, aku lihat gerobak sampah. Aku tertarik pada gerobak itu karena ada
sesuatu yang tergeletak di sebelahnya.
Aku meragukan pandangan mataku. Aku kucek mataku berulang-ulang. Benar,
itu seorang anak kecil. Dia tertidur meringkuk berbungkus sarung sangat lusuh.
Dengan ragu-ragu aku mendekatinya.
Saat itu yang paling aku takuti adalah bagaimana kalau anak itu sudah mati.
Semakin dekat aku melihatnya, semakin jelas bahwa anak itu adalah anak
laki-laki umurnya 9 tahun. Aku mencoba untuk menyentuh kulit tangan yang
menyangga pipi kirinya, dia bergerak. Spontan aku kaget, tetapi aku juga merasa
sedikit lega. Karena ternyata dia masih hidup.
Ringkasan yang sesuai dengan isi cerpen adalah ….
A. Aku tertarik dengan
gerobak sampah karena ada sesuatu yang tergeletak di sampingnya. Dengan
keraguan, aku mendekati gerobak itu. Ada sosok anak laki-laki berusia Sembilan
tahun tertidur di samping gerobak itu. Aku mencoba mendekat dan menyentuhnya.
Aku kaget karena ia bergerak. Ternyata ia masih hidup.
B. Gerobak sampah itu
terparkir di sudut kampong. Akut tertarik melihat gerobak itu. Ada seorang anak
kecil tertidur di samping gerobak. Aku kaget saat mengetahui anak kecil
bergerak. Segera aku bawa ia ke rumahnya.
C. Seorang anak kecil
meringkuk di dekat sebuah gerobak sampah. Ia tidak memedulikan dinginnya malam.
Dengan rasa takut, kudekat ia. Aku sentuh pipinya. Pipinya sangat dingin karena
terkena udara malam. Segera ku bangunkan ia, lalu kuajakdiake rumahku.
D. Warga kampung bingung
karena menemukan seorang anak kecil di dekat gerobk sampah. Anak kecil itu
masih hidup. Oleh warga di kampungku, anak kecil itu dibawa ke kelurahan.
Disana ia mendapat makan dan minuman dari pegawai kelurahan.
E. Aku ingin melihat anak
kecil yang ditemukan di samping gerobak sampah. Dengan rasa takut, ku dekati
ia. Aku sentuh pipinya. Sangat dingin karena terkena udara malam. Segera
kubangunkan ia, lalu kuajak dia ke rumahku.
15. Perhatikan kalimat-kalimat
berikut!
1) Akan tetapi, Rima tetap
penasaran kenapa adiknya dari tadi hanya di situ.
2) Muka sang adik tampak
sedih.
3) Rima tetap mengurungkan
niatnya.
4) Rima melihat adiknya
termenung di dekat jendela.
5) Rima segan bertanya kepada
adiknya apa yang terjadi karena pasti itu hanya membuat adiknya tambah bad
mood.
Susunan
kalimat-kalimat tersebut agar menjadi cerita padu adalah ….
A. 2)-4)-5)-1)-3) C. 4)-2)-5)-1)-3) E.
5)-4)-3)-1)-2)
B. 3)-4)-5)-1)-2) D. 4)-3)-5)-1)-2)
16. Berikut jenis pantun
nasihat adalah ….
A. Tirai perak kelambu perak,
Bantal emas tikar suasa.
Bercerai tidak bertemu tidak,
Jauh tergantung di udara.
B. Berbunyi gendang di Pauh,
Orang menari di halama.
Sungguh kakanda berjalan jauh,
Hilang di mata di jati jangan.
C. Tergenang air di atas
talam,
Diambil kulak ditapisi.
Teringat tan tengah malam,
Diambil bantal ditangisi.
D. Ribut hujan masuk perahu,
Perang merbah dengan bintungan.
Larangan mahluk yang ‘kan tahu,
Entahkan Allah dengan junjungan.
E. Senang-senang mari
berjalan,
Kita pergi kerumah Cik Salmah.
Kalau ilmu tidak diamalkan,
Ibarat pohon tidak berbuah.
17. Perhatikan pantun berikut!
Daripada berpelita saja,
Mari kita memasang unggun,
Daripada duduk saja,
[….]
Larik yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang
tersebut adalah ….
A. Untuk cintaku padamu jua. D. Demi cinta yang tulus
B. Demi kasihku padamu. E. Mari kita bermain pantun
C. Demi cinta Dinda Nurmi.
18. Perhatikan pantun rumpang
berikut!
Di sawah jangan memukat ikan,
Ikan bersarang dalam padi.
[….]
[….]
Isian yang tepat untuk melengkapi bagian isi pantun
tersebut adalah ….
A. Susah tak dapat dikatakan,
Ditanggung saja dalam hati.
B. Wahai teman jangan
takabur,
Karena takabur dilarang agama.
C. Kalau sudah bercampur
baur,
Rasa hancur tetap hancur.
D. Banyak-banyak lakukan
tapa,
Supaya hati senang pula.
E. Beras ditanak jadi bubur,
Tambah sedap dimakan waktu sahur.
19. Perhatikan pantun berikut!
Jalan ke hutan penuh kerikil,
Ditumbuhi banyak rumput berduri.
Jangan sia-siakan waktu kecil,
Agar tak menyesal kemudian hari.
Maksud pantun tersebut adalah ….
A. Berjuang keras agar hidup
bahagia.
B. Hati-hatilah apabila
berjalan di hutan
C. Jangan sia-siakan ilmu
yang telah diperoleh.
D. Kesempatan hanya sekali
dalam seumur.
E. Manfaatkan kesempatan
selagi masih muda.
20. Perhatikan ilustrasi
berikut!
Aira seorang anak cerdas dan
mempunyai wawasan luas. Namun sayang, kecerdasan yang dimilikinya tidak
dibarengi dengan ketatannya menjalankan perintah agama.
Pantun sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ….
A.
Nangka muda enak digulai,
Gulai dimasak sesuai selerahnya.
Meskipun dirimu sangat pandai,
Tidak ibadah apa gunanya.
B.
Anak ayam turun sepuluh,
Mati satu tinggal Sembilan.
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh,
Satu jangan ketinggalan.
C.
Anak ayam turunlah enam,
Mati satu tinggallah lima.
Lupa ya kita jangan jahanam,
Baik tunduk pada ulama.
D.
Asam kandis asam gelugur,
Ketiga asam seriang-riang.
Menangis mayat dipintu kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
E.
Singapura kersik berderai,
Tempat ketam lari berlari.
Air mata jatuh berderai,
Sedihkan untung badan sendiri.
21. Perhatikan kutipan pantun
berikut!
Dari mana punai melayang,
Dari benta turun ke padai.
[….]
[….]
Isian tepat untuk melengkapi isi pantun tersebut
adalah ….
A. Hilang bahasa karena emas,
Hilang budi karena miskin.
B. Adat dunia memang begitu,
Sebab harta budi terbuang.
C. Cobalah terka wahai
saudara,
Semakin diisi semakin ringan.
D. Dari mana cinta mula
membayang,
Dari mata turun ke hati.
E. Dari mana datangnya cinta,
Dari mata turun ke hati.
22. Perhatikan ilustrasi
berikut!
Di dekat pohon ada taksi,
[….]
Wahai pejabat janganlah korupsi,
Agar rakyat tidak sengsara.
Larik sampiran tersebut dapat di lengkapi dengan ….
A. Kalau gatal jangan
ditarik. D. Di tanah bersemayam sukmamu.
B. Penumpangnya membawa
paying E. Pemiliknya orang Sumatra.
C. Gelap awan sinar tersapu
23. Pahami ilustrasi berikut!
Asri siswa SMA Nusantara. Asri selalu
mendapat peringkat pertama di kelasnya. Selain pandai, Asri juga cantik. Namun,
tidak semua teman di kelasnya suka kepadanya. Menurut teman-tmannya, Asri selalu menunjukkan kepada teman-temannya bahwa
ia siswa paling pandai di kelas.
Ungkapan tepat untuk menggambarkan sifat Asri adalah ….
A.
Rendah hati C. Buah hati E. Lurus hati
B.
Tinggi hati D. Murah hati
24. Perhatikan kalimat
berikut!
Temanku mengalami kecelakaan tadi
siang. ….aku sudah mencegahnya agar jangan mengendarai sepeda motor saat hujan.
Konjungsi antarkalimat yang tepat melengkapi kalimat
tersebut ….
A. Setelah itu C. Sesungguhnya E. Bahkan
B. Kemudian D. Sebaliknya
25. Paragraf yang membuat
cerita ulang imajinatif adalah ….
A.
---------Mochtar Lubis mengawali
pendidikannya di HIS Sungai Penuh, Kerinci, Sumatra Tengah, tahun 1936. Tahun
1940 dia melanjutkan pendidikannya ke Jurusan Ekonomi di Kayutanam, Sumatra
Tengah. Semangat kemerdekaan muncul dalam hati Mochtar Lubis pada masa
pendidikannya. Beliau ingin mempelajari semua ilmu pengetahuan. Beliau belajar
politik, sosial dan berhasil dengan baik mempelajari beberapa bahasa asing
seperti bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman.
B.
---------Akibat kelicikan Jenderal
De Kock, Pangeran Diponegoro tertangkap. Beliau ditahan selama 25 tahun di
Benteng Rotterdam. Selama masa pembuangan beliau menulis kisahnya sendiri,
Babad Diponegoro. Di buku itulah kita bisa mengetahui riwayat hidup beiau dari
lahir di keratin, masa kecil di Puri Tegalrejo, hingga memimpin perjuangan
melawan Belanda beserta kisah-kisah magis yang menyertainya. Pangeran
Diponegoro wafat di Benteng Rotterdam pada tanggal 8 Januari 1855. Pangeran
Diponegoro dimakamkan di Kampung Melayu Makassar.
C.
---------Assalamualaikum wr. Wb.
Halo, apa kabar? Baik-baik saja kan kamu? Aku dan
keluargaku dalam keadaan sehat walafiat. Mudah-mudahan kabarmu juga seperti
itu.
---------Aku kangen sekali padamu
dan keluargamu. Yan, Maret aku sudah mulai libur, apa kamu punya rencana
liburan keluar kota? Kalau tidak, aku ingin berkunjung ke rumahmu. Aku melihat
keindahan Kota Bogor dan berlibur bersamamu. Tunggu kedatanganku ya, Yanti.
Sahabat,
Fitri Astuti
D. ---------Pagi ini dia dating menemuiku, duduk di sampingku dan
tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan
yang begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatku bisa memaafkannya. Aku
sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia, meski dia
sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis.
E. ---------Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei
1989. Beliau terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal
dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat,
saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun Caka, berganti nama menjadi
Ki Hajar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawan di depan namanya. Hal ini
dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun
hatinya.
Kutipan cerita ulang berikut untuk soal nomor 26 dan
27.
……….
Baharu
enam bulan anakanda tinggal di Padang, anakanda sudah dapat berkenalan dengan
Engku Sultan Suleman, saudagar batik di kota itu. Barangkali ayah dan bunda
kenal kepada beliau, sebab ia kenal betul kepada ayah dan bunda, lebih-lebih
kepada mamanda Tuanku Laras Pensiun. Beliau berasal dari Maninjau, rumah
kemenakannya dekat masjid di Kampung Gasang.
Hormat dan sembah sujud anakanda
Kaharuddin
26. Kutipan cerita ulang
tersebut termasuk jenis ….
A. Perseorangan C. Fakta E. Nonfiksi
B. Kelompok D. Imajinatif
27. Isi kutipan cerita ulang
tersebut ….
A. Kaharuddin bahagia bisa
bertemu dengan saudaranya di Kota Padang.
B. Kaharuddin menceritakan
kepada ayah dan bundanya bahwa ia bertemu dengan Engku Sultan Suleman.
C. Kaharuddin mengisahkan
kepada ayah dan bundanya bahwa di Kota Padang ia telah menemukan jodoh.
D. Kaharuddin sedih karena di
Kota Padang ia tidak dapat menemukan saudaranya yang bernama Engku Sultan
Suleman.
E. Kaharuddin kecewa dengan
sikap Engku Sultan Suleman yang tidak mau menemui dirinya.
Kutipan cerita ulang berikut untuk soal nomor 28-30.
Setelah
tamat SMA di Bandung tahun 1954, B.J. Habibie masuk di ITB (Institut Teknologi
Bandung). Ia tidak sampai selesai belajar di ITB karena beliau mendapatkan
beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliah di
Jerman.
B.J.
Habibie mengambil jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi
pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Beliau
mengambil jursan tersebut karena ia selalu mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan
penerbangan bagi Indonesia. Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad
untuk sukses. Pada tahun 1955 B.J. Habibie mendapat beasiswa penuh.
28. Kutipan cerita ulang
tersebut termasuk jenis ….
A. Perorangan C. Fakta E. Nonfiksi
B. Kelompok D. Imajinatif
29. Pernyataan tepat sesuai
isi kutipan biografi tersebut ….
A. B.J. Habibie bangga
terhadap Presiden Soekarno.
B. B.J. Habibie kuliah di
Jerman setelah lulus dari ITB Bandung.
C. Kedua orang tua B.J.
Habibie mendukungnya untuk belajar di Jerman.
D. B.J. Habibie mendapat
beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliah di
Jerman.
E. Teman-teman B.J. Habibie
juga mendapat beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan
kuliah di Jerman.
30. Kalimat simpulan kutipan
cerita ulang tersebut adalah ….
A. B.J. Habibie sosok cerdas,
kreatif, dan memiliki semangat pantang menyerah.
B. B.J. Habibie satu-satunya
warga Negara Indonesia yang dapat belajar di Jerman.
C. B.J. Habibie memiliki
semangat tinggi untuk mencerdaskan rakyat Indonesia.
D. B.J. Habibie sosok
negarawan yang membela kepentingan rakyat.
E. B.J. Habibie sangat kagum
dengan sosok Presiden Soekarno.
31. Pernyataan berikut yang
termasuk ciri-ciri cerpen adalah ….
A. Beralur campuran.
B. Perwatakan tokoh sangat
kompleks.
C. Tidak memerlukan banyak
waktu untuk membacanya.
D. Panjang karangan lebih
dari sepuluh halaman.
E. Beberapa tokoh dapat
mengalami konflik.
32. Sebuah cerita rekaan atau
khayalan disebut ….
A. Prosa B.
Fiksi C. Puisi D. Nonfiksi E.
Biografi
33. Kutipan teks cerpen
berikut yang merupakan bagian struktur teks orientasi adalah ….
A. Harun adalah pemilik tokoh
kelontong di sudut pasar besa. Ia baru saja membuka tokonya kala Tigor muncul.
Bergegas Harun menyambut tamunya.
B. Harun rikuh menanggapi
pertanyaan temannya itu. Memang, sepanjang hidup, jarak paling jauh yang pernah
ditempuhnya hanyalah Jakarta! Sudah tiga tahun ini jalan yang dilaluinya cuma
dari rumah ke tokohnya. Jadi, Tigor benar! Sebagian umurnya dihabiskan di took
inu.
C. Harun melihat lagi kelaut
lewat jendela kapal. Matanya basah. Dia ingat, dulu pernah piknik dengan Eny ke
laut selatan Kota Malang. Rasanya laut begitu indah saat Eny melambaikan
tangannya waktu dia mendayun sampan.
D. Rupanya, ketika mereka
masih ragu-ragu untuk mogok, tanpa gembar-gembor Harun sudah berani turun de
darat sekalipun untuk itu dia bisa di pecat dari pekerjaannya.
E. Kepergian Harun dari kapal
menghebohkan teman-temannya. Padahal, hari itu adalah hari H bagi para awak
kapal yang merencanakan mogok. Kalau sampai tengah malam pemilik kapal itu
belum menyetujui kenaikan upah yang mereka minta, para awak kapal akan menolak
melayarkan kapal ini. Singkatnya, mereka akan turun kedarat dan tidak mau
bekerja.
34. Cermati kutipan teks
cerpen berikut!
Tetapi, dari Lebaran ke Lebaran
semakin banyak saja orang-orang yang dating ke tukang jahit itu. Cerita tentang
jarum dan benang ajaib itu mungkin membuat banyak orang penasaran. Tapi
barangkalipula karena dari Lebaran ke Lebaran memang semakin banyak orang yang
kian tenggelam dalam kekecewaan.
Merekaingin menjahitkan kekecewaan mereka kepada tukang jahit itu. Mereka antre
agar bisa menikmatikebahagiaan Lebaran.
Kutipan teks berikut sebagai struktur teks bagian ….
A. Abstrak B.
Orientasi C. Komplikasi D. Konflik E. Resolusi
35. Bacalah kutipan cerpen
berikut!
Pulang sekolah, ayahku menyuruhku
kerja di bengkel. Ia tidak membiarkan aku berhenti bekerja sekejap pun. Ia akan
menegur setiap kali melihatku berhenti. “Bekerjalah. Jangan biarkan tanganmu
menganggur, Buyung.”
“Ayah,” aku bertanya, “Kenapa tidak
mencari hidup sempurna?”
Ayah berhenti. Menatap aku. Ia
melihat mataku.
“Ya,” katanya, “Aku mencari itu,
Buyung.”
“Dimana dicari, Yah?”
“Dalam kerja.”
“Ya, tetapi di mana?”
“ Di bengkel, tentu.”
Isi kutipan cerpen tersebut
adalah ….
A. Seorang ayah yang tidak
pernah berhenti bekerja demi anaknya.
B. Seorang ayah yang
mengajari anaknya untuk giat bekerja sehingga mencari hidup sempurna
C. Seorang ayah yang mencari
hidup sempurna di bengkel tempat bekerja
D. Seorang anak yang menginginkan
ayahnya tentang hidup kakek pada masa lalu
E. Seorang anak yang merasa
bosan bekerja di bengkel karena teringat kakek.
36. Watak tokoh aku dalam
kutipan cerpen tersebut digambarkan melalui ….
A. Dialog antar tokoh D. Pembuatan tokoh
B. Pikiran-pikiran tokoh E. Lingkungan sekitar tokoh
C. Penggambaran fisik tokoh
37. Suntingan tepat paragraph
cerpen yang mencetak miring sesuai EyD adalah ….
A. Aku dan Yu ning dikejar
karir dan selalu lupa kalau masih punya ayah yang harus kami perhatikan.
B. Aku dan Yu Ning dikejar
karier dan selalu lupa kalau masih punya ayah yang harus kami perhatikan.
C. Aku dan Yu Ning pengejar
karier dan selalu lupa kalau masih masih punya ayah yang harus kami perhatikan.
D. Aku dan Yu Ning mengejar
karir dan selalu lupa kalau masih punya ayah yang harus kami perhatikan.
E. Aku dan Yu Ning mengejar
karier dan selalu lupa kalau masih punya ayah yang harus kami perhatikan.
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 38-40.
Akhir-akhir
ini, sebelum pukul enam pagi, sering kulihat ayah duduk di kursi rotan di
beranda sembari mendengarkan berita dari radio baterai yang ia taruh di meja.
Ketika loper Koran tiba, ayah akan mematikan radio, lalu mulai memamah Koran
sambil sesekali geleng-geleng kepala. Setelah kenyang memakan berita, ia akan
menenteng radionya ke dalam kamar.
Dan
selepas Zhuhur, ayah kembali keluar kamar, duduk di kursi beranda yang dingin
dan lenggang memandang nyalang ke seberang jalan dengan napas yang sesekali
mendesah. Kemudian, menjelang senja ayah akan menuju ruang tengah, khusyuk
menatap televisi 14 inci.
“Mungkin
ayah ingin beristri lagi, Mas,” Ujar Lastri, adik perempuanku suatu kali.
“Hus,
ngawur! Ayah sudah tua, enam puluh umurnya. Lagian ayah begitu mencintai ibu.
Tak mungkin ingin beristri lagi,” sanggahkku.
“Ibu
kan sudah menginggal, tak bakal tahu kalau ayah beristri lagi.”
“Tetapi,
aku tidak senang punya ibu tiri.”
“Jika
ibu tiri itu orangnya baik, kenapa tidak, Mas?
Toh, ini demi kebaikan ayah.”
Mungkin
lastri benar, ayah ingin beristri lagi atau bisa jadi ia keliru. Ah, entahlah.
Yang jelas, setelah pensiun ayah turun, ayah masih sering bepergian; berkunjung
ke rumah-rumah tetangga dan seminggu sekali pergi ke toko buku. Sering kali
ayah pulang bersama teman-temannya yang seumuran lalu ngobrol berjam-jam di ruang
tamu. Tetapi, tidak untuk minggu-minggu ini. Entah sebab apa, ayah lebih senang
diam dirumah, membaca koran, tiduran, dan menyaksikan berita di televise. Di
ruang tengah itulah kami sering menemani ayah.
38. Isi kutipan cerpen
tersebut adalah ….
A. Seorang ayah yang memiliki
kepedulian terhadap anak-anaknya.
B. Seorang ayah yang tidak
ingin menyia-nyiakan waktu.
C. Kebiasaan ayah ke toko
buku dan berkunjung kerumah-rumah tetangga.
D. Kebiasaan baru seorang
ayah, yaitu senang menyaksikan acara televisi.
E. Keinginan ayah untuk
menikah lagi setelah istrinya meninggal.
39. Unsur intrinsik yang
menonjol adalah ….
A. Tema B.
Latar C. Amanat D. Penokohan E. Gaya bahasa
40. Kutipan tersebut termasuk
jenis cerpen ….
A. Keluarga B. Dewasa C. Orang tua D. Remaja E. Anak
Kutipan cerpen
berikut untuk soal nomor 41-43.
Laki-laki tua itu menjaga baju
putihnya supaya jangan sedikitpun debu menyentuh. Hari itu jumat siang.
Matahari bergetar-getar di atas atap rumahnya. Teranglah, sudah waktunya ke
masjid. Ia harus mengucapkan khotbah dan menjadi imam, sedikit jauh perjalanan.
Ia suka jalan kaki. Besar kemungkinan dalam perjalanan, dengan tak sengaja,
debu menempel. Itu mengurangi kesucian ia ingin, Tuhan melihatnya dalam keadaan
bersih bersujud di rumah-Nya. Hanya pikiran, bahwa Tuhan telah melihat baju itu
sekarang, dan niatnya untuk menjaga kebersihan, membuat dia berani melintasi
pasar. Tubuhnya putih belaka: kopiah, baju, hanya sarung itu berjalur-jalur
kuning emas ada sebua permadani di pundaknya. Perlengkapan yang sempurna pada hari
mulia itu.
Setiap berjalan lewat pasar itu,
selalu ia merasa ada yang aneh. Kalau bukan untuk mengurangi jarak serta
menghindari keributan jalan raya, ia tak mungkin menempuh tengah pasar itu.
Pedagang-pedagang di pandangnya dengan ketakjuban besar. Dapatkah orang-orang
itu melupakan Tuhan? Ketenangan berjalan, wajah bersih, pandangan damai yang
dimilikinya berlawanan denga hirup pikuk pasar. Mereka selalu bergegas, wajah
bersih, pandangan liar: uang. Alangkah sungguh tersita. Setiap kali ia melewati
pasar itu benaknya tak mau juga berhenti berpikir. Tidak sempatkah mereka
merenungkan sebentar hubungan dengan sang pencipta? Hanya sedikit ia meminta:
tidak lebih sejam pada hari jumat siang macam itu. Ia meraba kitab ukuran kecil
disaku bajunya, seolah berpegangan pada yang gaib. Hindarkan aku dari tidak
bersyukur pada-Mu.
41. Kutipan cerpen tersebut
menggunkan sudut pandang ….
A. Orang pertama D. Pengarang sebagai pencerita/narator
B. Orang kedua E. Pengarang serba tahu.
C. Orang ketiga
42. Nilai kehidupan yang tergambar
dalam kutipan cerpen adalah nilai ….
A. Religi B.
Sosial C. Ekonomi D. Budaya E. Moral
43. Realitas kehidupan
sehari-hari yang sering ditemui dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Seorang ulama menganjurkan
para pedagang di pasar agar menyempatkan waktu untuk beribadah.
B. Seorang ulama mengajar
para pedagang di pasar untuk pergi ke masjid pada hari jumat.
C. Seseorang menjaga
kebersihan baju putihnya agar tetap bersih karena akan beribadah di hadapan
Tuhan.
D. Para pedagang di pasar
rajin mengikuti ibadah di masjid pada hari Jumat.
E. Beribadah di masjid harus
mengenakan baju dan kopiah berwarna putih.
Kutipan cerpen
berikut untuk soal nomo 44-47.
Sebenarnya tidak ada keistimewaan
khusus mengenai keahlian Darko dalam memijat. Standar tukang pijat pada layaknya.
Namun, keramahannya yang mengalir menamba daya pikat tersendiri. Kami menemukan
ketenangan di wajahnya yang membuat kami senantiasa merasa dekat. Mungkin oleh
sebab itu kami terus membicarakannya.
Entah dari mana asalnya, tiada
seorang warga pun yang tahu. Tiba-tiba saja datang ke kampung kami dengan
pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia pengemis yang diutus kitab
suci. Dia bertubuh jangkung, tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena
usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan
kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram. Dia menawarkan
pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang berbagai selalu ingin
memejam, hanya selapis putih yang terlihat.
Kami pun penasaran ingin merasakan
pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang
keliling. Biasanya kami saling pijat memijat dengan dengan istri di rumah
masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju kedukun pijat di
kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut
tangan kaki kami yang terkilir.
Hamper kebanyakan warga di kampung
kami ini adalah buruh tani. Hanya beberapa orang yang memiliki sawah, dapat di
hitung dengan ingatan. Setiap hari kami harus menumpuhkan tenaga di lading.
Dapat di bayankan keletihan kami bila malam menjelang. Tentulah kehadiran Darko
membuat kampung kami lebih menggeliat, makin bergairah.
Setiap malam, dengan membawa minyak
urut, di menyusur dari gang ke gang kampung guna menjemput pelanggan. Kakinya
bagai gerakkan tanah, dia begitu saja melangkah tanpa bantuan tongkat. Tidak
pernah menabrak pohon atau jatuh kesungai. Memang, tangannya kerap meraba-raba
udara ketika melangkah, seperti menatap keadaan. Barangkali penglihatan Darko
terletak di telapak tangannya.
Dia akan berhenti ketika seseorang
memanggilnya. Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah
memandang suatu apa pun. Serta yang membuat kami semakin hormat tidak pernah sekalipun dia mematok
harga. Dengan biaya murah, bahkan terkadang hanya dengan mengganti sepiring
nasi dan teh panas, kami bisa mendapatkan kenikmatan pijat yang tiada tara.
Kami menikmati bagaimana tangannya menekan lembut tiap jengkal tubuh kami. Kami
merasakan urat syaraf kami yang perlahan melepaskan kepenatan bagai menemukan
kesegaran baru setelah seharian ditimpah kelelahan. Pantaslah bilah terkadang
ada pelanggan yang tertidur saat sedang dipijat.
Selain itu, Darko memiliki pembawaan
sikap yang ramah, tidak mengherankan bila orang-orang kampung segera merasa
akrab dengan dirinya. Dia suka pula menceritakan kisah lucu di sela pijatannya.
Meskipun begitu, kami tetap tidak tahu asal usulnya dengan jelas. Bila kami
menanyakannya, dia selalu mengatakan bahwa dirinya berasal dari kampung yang
jauh di kaki gunung.
44. Sifat yang tergambar pada
tokoh Darko adalah ….
A. Sabar B.
Jujur C. Ramah D. Murah hati E. Bijaksana
45. Unsur ekstrinsik cerpen
yang menonjol adalah ….
A. Nilai budaya C. Nilai religi E. Pendidikan pengarang
B. Nilai ekonomi D. Bahasa pengarang
46. Ringkasan yang sesuai
dengan isi cerpen adalah ….
A. Darko adalah tukang pijit
keliling. Ia sangat ramah. Pada mulanya ia datang ke kampung dengan pakaian
lusuh. Tubuhnya jangkung dengan jenggot lebat mengitari wajahnya. Ia menawarkan
pijatan dari rumah ke rumah. Kehadiran Darko sangat dinanti penduduk di kampung
karena mereka ingin dipijat setelah kecapaian kerja sebagai burh tani. Darko tidak pernah mematok harga. Ia bekerja
melayani pelanggannya denga tulus.
B. Darko sekarang tukang
pijat. Ia menawarkan jasa pijat dari rumah ke rumah. Meskipun tuna netra, ia
tidak pernah memakai tongkat. Ia tidak pernah menabrak pohon. Darko sangat
ramah terhadap siapa pun. Oleh karena itu, banyak pelanggan menggunakan jasa
pijat kepadanya.
C. Kebanyakan warga kampung kami
bekerja sebagai buruh tani. Setelah seharian bekerja, badan mereka capai dengan
adanya tukang pijat keliling berna Darko, rasa lelah itu terobati. Darko tidak
pernah mematok harga. Berapa pun ia terima. Kadang-kadang ada yang membayar
dengan sepiris nasi dan teh panas. Keramahannya membuat Darko memiliki banyak
pelanggan.
D. Darko seorang tuna netra
dan bekerja sebagai tukang pijat keliling. Meskipun tuna netra, Darko tidak
membawa tongkat. Ia tidak pernah menabrak pohon atau terjatuh. Ia akan berhenti
jika seseorang memanggilnya. Ia memijat seseorang tanpa memasang tarif. Ia
memijat seseorang dengan tulus. Ketika ia sedang memijat sering menceritakan
kejadian yang lucu-lucu.
E. Darko seorang tukang pijat
keliling. Ia sangat ramah sehingga pelanggan merasa sangat dekat. Tidak jelas
asal usul Darko. Mula-mula ia datang ke kampung kami dengan pakaian lusuh. Kami
mengira Darko seorang pengemis. Meskipun menyandang tuna netra, Darko tidak
pernah memakai kaca mata dan tongkat. Ia tidak pernah menabrak pohon atau terjatuh.
47. Latar menonjol dalam
kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Tempat dan waktu C.
Suasana dan sosial E. Waktu dan sosial
B. Tempat dan suasana D.
Waktu dan suasana
48. Bacalah kutipan cerpen
berikut!
1)
Godril terbangun dari tidurnya pada tengah malam. 2) Wajahnya
pucat dan berkeringat. 3) Tubuhnya pun basah karena keringat yang bercucuran.
4) Dia berusaha memejamkan matanya, tetapi tetap gagal. 5) Tatapannya terbentur
mimpi-mimpi yang menakutkan.
Kalimat tunggal ditunjukkan oleh nomor ….
A. 5) B. 4) C. 3) D. 2) E. 1)
49. Bacalah kutipan cerpen
berikut!
1)
Sambil tiduran, Raminten tersenyum-senyum. 2) Dia mulai
menyukai Mas Haryo. 3) Oleh karena itu, besok paginya dia datang mendatangi
kantor Mas Haryo. 4) Mas Haryo menerimanya dengan ramah. 5) Sampai di rumah
Raminten bercerita kepada ibunya.
A. 1) B. 2) C. 3) D. 4) E. 5)
50. Contoh kalimat dalam
kutipan cerpen berikut yang termasuk kalimat tunggal adalah ….
A. Hasan berdiri menyilakan
sang tamu masuk dan langsung menunjukkan mesin jahitnya.
B. Iklan Hasan ternyata dapat
membukakan pintu lebar-lebar.
C. Ia menanyakan Ibu Hasan
dan apakah mesin jahitnya masih ada.
D. Tamu memasukkan uangnya ke
dalam tas hitam, lalu memberinya kartu nama.
E. Tawaran itu ditolak karena
uangnya akan digunakan segera.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBoleh minta jawabannya
BalasHapuskunci wou
BalasHapus